Pelajaran 3: Pokok Anggur dan Ranting

Isa Al-Masih berkata: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”​


Baca Firman Tuhan

Bacalah bagian Kitab Suci ini dan minta Roh Kudus agar Anda dapat memahaminya. Situasi dari cerita ini adalah malam sebelum Isa Al-Masih disalibkan. Isa Al-Masih makan malam dengan ke- 12 murid-Nya, yang disebut para rasul.

Ia telah membasuh kaki para murid. Kemudian Ia mulai mengatakan kepada mereka bahwa Ia akan meninggalkan mereka dan kembali ke surga untuk mempersiapkan tempat bagi mereka. Dia mengatakan kepada mereka bahwa Ia akan mengirimkan Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan bersama mereka selamanya. Kemudian Isa Al-Masih membuat pernyataan bahwa pada hari Roh Kudus datang "Engkau akan menyadari bahwa Aku di dalam Bapa-Ku, dan kamu di dalam Aku, dan Aku di dalam kamu". Isa Al-Masih mengatakan bahwa Ia sendiri akan ada di dalam mereka oleh Roh Kudus yang tinggal di dalam mereka. Kemudian Isa Al-Masih menggunakan metafora untuk menggambarkan bagaimana seharusnya hubungan mereka dengan-Nya. Ini adalah gambaran yang Isa Al-Masih berikan:

"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Ku pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah akan dipotong-Nya, sedangkan setiap ranting yang berbuah akan dibersihkan-Nya supaya lebih banyak buahnya. Kamu sudah bersih karena perkataan yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku; Aku pun di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya jika tidak tinggal pada pokoknya, demikian jugalah halnya dengan kamu jika kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Orang yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, akan berbuah banyak. Karena tanpa Aku, kamu tidak dapat berbuat sesuatu pun. Jika seseorang tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang keluar seperti ranting, lalu mengering. Kemudian, ranting-ranting itu dikumpulkan, dibuang ke dalam api, dan dibakar.

Jika kamu tinggal di dalam Aku dan perkataan-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang menjadi kehendakmu maka hal itu akan dikabulkan. Dalam hal inilah Bapa-Ku dimuliakan, yaitu apabila kamu berbuah banyak. Dengan demikian, terbuktilah bahwa kamu adalah pengikut-pengikut-Ku."

"Seperti Sang Bapa sudah mengasihi Aku, demikian jugalah Aku sudah mengasihi kamu. Tinggallah di dalam kasih-Ku. Jika kamu mematuhi perintah-perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku; sama seperti Aku mematuhi perintah-perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semua itu Kukatakan kepadamu supaya kegembiraan-Ku ada di dalam kamu dan supaya kegembiraanmu menjadi sempurna. *Inilah perintah-Ku, yaitu hendaklah kamu saling mengasihi, sama seperti Aku sudah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang menyerahkan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku jika kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba karena seorang hamba tidak tahu apa yang dilakukan oleh tuannya. Aku menyebut kamu sahabat karena segala sesuatu yang Kudengar dari Bapa-Ku sudah Kuberitahukan kepadamu. Bukan kamu yang memilih Aku, melainkan Aku yang memilih kamu. Aku pun telah menetapkan kamu supaya kamu pergi menghasilkan buah dan supaya buahmu itu kekal. Dengan demikian, apa yang kamu minta kepada Sang Bapa dalam nama-Ku akan diberikan-Nya kepadamu. Aku memberi perintah demikian kepadamu dengan maksud supaya kamu saling mengasihi."

(Injil Yahya 15:1-17)

Apa yang Anda temukan?

1. Apa yang terjadi pada ranting yang tidak menghasilkan buah?

2. Apa yang terjadi pada ranting-ranting yang berbuah? Mengapa?

3. Apa artinya tetap atau tinggal di dalam pokok anggur?

4. Menurut saudara apa arti ungkapan ini : "Tanpa Aku, kamu tidak dapat berbuat sesuatu pun."?

5. Apakah Anda memiliki pertanyaan tentang bagian ini?

Tuliskan pertanyaan Anda di sini

Rangkuman

Kita diperintahkan untuk tetap tinggal di dalam Isa Al-Masih, untuk tetap terhubung kepada-Nya, yang memungkinkan hidup-Nya mengalir di dalam dan melalui kita sehingga kita dapat berbuah bagi kemuliaan Allah. Ini adalah cara lain untuk mengatakan bahwa dengan iman kita perlu membiarkan Roh Kudus menuntun dan menguasai hidup kita.

Galatia 5: 22-23 memberitahu kita bahwa "buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri." Tapi dalam konteks Injil Yahya 15:16, buah yang dimaksudkan adalah menghasilkan murid lain yang bersifat kekal.

Sebenarnya keduanya harus terjadi jika kita benar-benar tinggal di dalam Isa Al-Masih sehingga memungkinkan Dia untuk hidup di dalam dan melalui kita.

Kita perlu menjaga agar Isa Al-Masih terus berada di atas takhta kehidupan kita. Kita perlu berjalan dengan iman dan mengharapkan Ia untuk hidup di dalam dan melalui kita dari saat ke saat.

Aplikasi

Apa langkah-langkah praktis yang akan Anda ambil untuk tinggal di dalam Isa Al-Masih dan menjadi lebih berbuah? Beritahu teman atau tulislah rencana sehingga Anda dapat menindaklanjuti ide-ide tersebut.

Pelajaran 4: Doa