Hari ke-23: Memercayai Allah untuk Masa Depan

Apakah masa depan saya aman di tangan-Nya?


Aku adalah Alif dan Ya, Yang Awal dan Yang Akhir. Wahyu 21:6

Saat Wendy dan saya memulai keluarga kami, kami menghabiskan berjam-jam untuk membicarakan tentang jenis dunia yang akan dirasakan oleh anak-anak kami. Meskipun kami masih memikirkannya, kami yakin akan hal ini: Masa depan akan aman di tangan Allah. Kita dapat memercayai-Nya, apa pun yang terjadi. Sudut pandang sejarah adalah latar belakang yang penting untuk memercayai Allah. Kitab Suci mendeskripsikan sejarah sebagai sesuatu yang memiliki awal dan akhir. Sejarah itu linier dan bukan melingkar seperti yang dinyatakan oleh beberapa agama. Sejarah didefinisikan oleh tiga penanda utama: Penciptaan. Frasa pembuka Kitab Suci adalah, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." (Kejadian 1:1). Isa hadir, "Sejak semula Kalam itu bersama Allah" (Yahya 1:2). Penebusan dan Pemulihan. Kelahiran, kematian dan kebangkitan Isa menggenapi rancangan Allah untuk pemulihan hubungan kita dengan Dia. Ini menjadi titik poros dari semua sejarah. Penyempurnaan. Kitab Suci mendeskripsikan "penggabungn" yang luar biasa, saat Allah "mempersatukan di dalam Al-Masih segala sesuatunya, baik yang ada di surga maupun di bumi" (Efesus 1:10). Sekarang kita ada dalam periode yang menuju penyempurnaan. Setiap orang (termasuk Anda!) dan setiap kejadian memiliki tujuan, baik kelahiran, kematian, penemuan ilmiah, atau bahkan badai yang mengerikan. Ini bukan waktunya untuk diam, tetapi waktunya untuk berjaga-jaga, berhubungan dengan, dan percaya sepenuhnya kepada Allah dalam semua hal karena Dia menulis bagian terakhir yang penuh kemenangan (Injil Matius 24:42).