Hari ke-22: Pencobaan

Mengapa saya terus memikirkan hal-hal ini?


Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan. 2 Petrus 2:9

Kekuatan yang gigih dan menghancurkan sedang bekerja dalam kehidupan setiap orang percaya. Pencobaan adalah efek berkelanjutan dan daya tarik yang menghancurkan dari kehidupan kita sebelumnya dengan semua kebiasaan buruknya. Tujuannya adalah menghalangi kita untuk melangkah dekat dengan Tuhan. Pencobaan sendiri tidaklah berbahaya. Tetapi, menyerah pada pencobaan dapat menyebabkan konsekuensi yang berat dan bertahan lama. Strategi terbaik kita untuk menghadapinya adalah mengetahuinya sejak awal dan melakukan tindakan perbaikan yang tegas. Pengikut-pengikut Al-Masih tidak kebal terhadap pemikiran dan perilaku jahat. Malahan, karena orang-orang percaya sangat bernilai bagi Tuhan, kita bisa menjadi target yang lebih besar daripada orang-orang tidak percaya. Musuh kita licik dan mencoba semua cara untuk mencobai kita. Rasul Yahya mendorong agar kita berhati-hati dalam menjagai diri dalam tiga hal: "...keinginan tubuh, keinginan mata, dan kebanggaan hidup" (Surat 1 Yahya 2:16). Keinginan daging dapat meliputi pemuasan hawa nafsu pribadi, obsesif terhadap tubuh seseorang atau pemikiran seksual yang najis. Keinginan mata merujuk pada hal-hal tidak baik yang kita dambakan. Berhati-hatilah dalam melihat dengan mata Anda! Keangkuhan hidup berupa membanggakan diri, ambisi yang egois, dan keberhasilan di atas penderitaan orang lain. Jangan mencoba melawan pencobaan sendirian. Lain kali, jika Anda mengalami pencobaan, mintalah pertolongan Tuhan, karena "Ia dapat menolong mereka yang menghadapi cobaan" (Ibrani 2:18). Dalam setiap kemenangan, Anda mendapatkan kekuatan yang lebih besar. Allah itu setia dan akan menyediakan jalan keluar (lihat 1 Korintus 10:13).