Hari ke-18: Rekan-Rekan Sekerja-Nya

Pekerjaan apa yang Allah ingin saya lakukan?


Kita adalah "...teman-teman sekerja-(Nya)". 2 Korintus 6:1

Apakah Anda membayangkan Allah sebagai sesuatu yang hidup, aktif, dan sibuk? Sesungguhnya, "Tuhan-tuhan" dalam hampir semua agama non Nasrani bersifat pastif, abstrak, atau hanyalah tokoh-tokoh publik semata. Isa mengatakan: "Sabda Isa kepada mereka itu, "Bapa-Ku masih bekerja sampai sekarang, maka Aku bekerja juga" (Yahya 5:17). Allah tidak hanya menciptakan semesta dengan ledakan energi ilahi yang besar, kemudian berhenti untuk membiarkan dunia bekerja sendiri. Tetapi, Dia secara aktif terlibat dalam kita, di sekitar kita, dalam setiap situasi dan keadaan. Jika kita tidak mengakui Allah dalam pekerjaan kita, kita berisiko untuk melakukan sesuatu yang ingin Allah lakukan melalui kita, tetapi dengan kekuatan kita sendiri. Kedua pendekatan itu sangat berbeda. Ikut serta dalam pekerjaan Allah adalah hak istimewa yang luar biasa. Dia memimpin, dan sebagai rekan kerja-Nya, Anda mengikuti. Setiap indera Anda akan selalu siap dengan aktivitas-Nya. Tidak ada yang acak. Semua adalah bagian dari rancangan yang lebih besar. Misalnya: Anda menyadari wajah tetangga Anda yang murung, yang baru saja kehilangan orang yang disayangi, dan Anda menyampaikan kenyamanan dan kerinduan Allah. Anda tertinggal penerbangan, dan kemudian Anda mengetahui bahwa Allah memiliki suatu tujuan karena membuat Anda terlambat. Pikirkan tentang situasi Anda—sebagai seorang siswa atau saat Anda memulai karier kerja Anda atau memulai keluarga. Apakah Anda berganti-ganti pekerjaan atau berencana untuk pensiun? Anda tidak ada di tempat Anda sekarang karena suatu kebetulan. Ubahlah fokus Anda dari agenda Anda menjadi agenda Allah dengan menanyakan, "Di mana Engkau bekerja, dan bagaimana cara saya dapat ikut serta dalam pekerjaan-Mu?"