Hari ke-15: Tinggal dalam Isa: Inti dari Kehidupan Pengikut Al-Masih

Bagaimana cara saya tetap dekat dengan Isa?


Dekatilah Allah, maka Ia pun akan mendekatimu. Yakobus 4:8

Jika saya dapat menunjukkan keinginan nomor satu saya untuk Anda pelajari dari pembelajaran ini, maka keinginan itu adalah: Tetap berhubungan dekat dengan Isa. (Istilah dalam Kitab Suci adalah "tinggal".) Tinggal di dalam Dia. Meskipun saya berjuang dalam hal ini dengan kebiasaan buruk "melakukan dengan cara saya sendiri", tujuan hidup saya adalah untuk bertumbuh sedekat mungkin dengan Isa. Tinggal dalam Isa lebih dari sekedar mendapatkan pengetahuan. Kita mungkin mengetahui dasar dari iman kita tetapi tidak mengenal Isa. Tinggal dalam Isa lebih dari sekedar melakukan perbuatan baik. Hubungan dekat dengan Isa adalah prioritas tertinggi kita. Pekerjaan baik akan menyertai. Isa menggunakan metafora yang penuh kuasa untuk mendeskripsikan hubungan yang Dia inginkan dengan kita: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Orang yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, akan berbuah banyak. Karena tanpa Aku, kamu tidak dapat berbuat sesuatu pun." (Injil Yahya 15:5). Inilah kenyataannya: Kita, "ranting-ranting", bergantung sepenuhnya pada Isa, "pokok anggur", untuk dukungan, kekuatan, dan produktivitas. Tinggal dalam Isa berlaku untuk semua aspek kehidupan—termasuk cara berpikir, keuangan, dan hubungan kita. Kita tinggal di dalam-Nya karena kita memercayai Isa sepenuhnya, berbicara dengan-Nya sebagai teman, dan menikmati kehadiran-Nya, berada dalam kasih dan perlindungan-Nya yang aman. Berjaga-jagalah terhadap jebakan yang mengharuskan Anda untuk melakukan sesuatu terlebih dahulu sebelum Anda dapat "tinggal" dalam Allah. Tinggal dalam Isa sekarang, jangan di masa depan. Jadikan dekat dengan Isa sebagai tujuan nomor satu Anda. Tinggallah di dalam-Nya!